Hermeneutika kontekstual: Sebuah dialektika sudut pandang penafsir dan teks dalam memahami kitab suci

Authors

  • Salmon Pamantung Institut Agama Kristen Negeri Toraja

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v10i3.1226

Keywords:

contextual hermeneutics; Hans-Georg Gadamer; interpreter and text dialectics; interpreter's point of view; understanding scripture; dialektika penafsir dan teks; hermeneutika kontekstual; memahami kitab suci; sudut pandang penafsir

Abstract

Many Christians say that to derive meaning from the biblical text, we must let the text “speak” to us. The underlying assumption is that an interpreter must derive the “original” meaning of the text; he must not insert his thoughts (prejudices and context) into the text. Development studies and hermeneutics have produced many methods and approaches to address questions related to interpretation. I argue that there is always a dialectic between the interpreter and the text being read in the hermeneutical process. Based on the thoughts of Hans-Georg Gadamer, I propose a contextual hermeneutic model, which emphasizes the role of the interpreter's point of view in finding the meaning of the text. Using the descriptive-analytical method on various literatures, it is found that hermeneutics is always an interaction between the context of the biblical text and the current context, so the social, political, and cultural “lenses” into the filter cannot be avoided and ignored. We must realize that the “lens” used is only one of many, and contextual hermeneutics starts from that awareness. Therefore, contextual hermeneutics means an attempt to understand the text that considers the interpreter's point of view.

 

Abstrak

Banyak orang Kristen yang mengatakan bahwa untuk mendapat-kan makna dari teks Alkitab, kita harus membiarkan teks yang "berbicara" kepada kita. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa seorang penafsir harus memperoleh makna "asli" dari teks; ia tidak boleh memasukkan pi-kirannya (prasangka dan konteks) ke dalam teks. Studi pembangunan dan hermeneutika telah menghasilkan banyak metode dan pendekatan untuk mengatasi pertanyaan terkait interpretasi. Argumentasi saya, bahwa pada proses hermeneutika, di sana selalu ada dialektika antara penafsir dengan teks yang dibaca. Berdasarkan pemikiran Hans-Georg Gadamer, saya mengusulkan model hermeneutika kontekstual, yang menekankan peran sudut pandang penafsir dalam menemukan makna teks. Dengan menggu-nakan metode analisis-deskriptif pada berbagai literatur, didapati bahwa hermeneutika selalu merupakan interaksi antara konteks pada teks Alki-tab dengan konteks saat ini, sehingga "lensa" sosial, politik, dan budaya ke dalam filter tidak dapat dihindari dan diabaikan. Kita harus menyadari bahwa lensa yang digunakan hanyalah salah satu dari sekian banyak lensa, dan hermeneutika kontekstual dimulai dari kesadaran tersebut. Oleh karena itu, hermeneutika kontekstual berarti upaya untuk mema-hami teks yang memperhitungkan sudut pandang penafsir.

References

Afaradi, Asep. "Berteologi yang humanis: Membangun spiritualitas kesetaraan di antara perbedaan pandangan teologis." KURIOS 10, no. 2 (2023): 537-544.

Apituley, Margeretha Martha Anace. "Hermeneutik Kontekstual: Sebuah Konstruksi Berdasarkan Filsafat Hermeneutik Modern." ARUMBAE: Jurnal Ilmiah Teologi Dan Studi Agama 2, no. 2 (2020): 137-154.

Fina, Lien Iffah Naf’atu. "Interpretasi kontekstual: Studi pemikiran hermeneutika al-Qur’an Abdullah Saeed." Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 12, no. 1 (2011): 159-180.

Gadamer, Hans-Georg. Truth and Method . New York: Crossroad, 1992.

Indra S., V. “Hermeneutika Lokal, Revolusi Copernicus dalam Interpretasi Alkitab?” dalam Forum Biblika No. 16. Jakarta: LAI, 2004.

Kepnes, Steven. The Text as Thou: Martin Buber’s Dialogical Hermeneutics and Narrative Theology. Bloomington: Indiana University Press, 1992.

de Klerk, J. “Melalui Pandangan Orang Lain: Membaca Yohanes 4 Lintas Budaya”. STT INTIM Makassar: Naskah tidak diterbitkan.

Hasanah, Hasyim. "Hermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg Gadamer." Jurnal At-Taqaddum 9, no. 1 (2017): 1-32.

Lan, Kwok Pui. “Racism and Ethnocentrism in Feminist Biblical Interpretation”, dalam Elisabeth Schussler Fiorenza Ed.: Searching The Scriptures, Volume One: A Feminist Introduction, New York: SCM Press Ltd, 1993.

___________. Discovering the Bible in the Non-Biblical World, New York: Orbis Book, 1995.

______________. Introducing Asian Feminist Theology, Ohio: The Pilgrim Press, 2000.

Rakhmat, Ioanes. Memandang Wajah Yesus: Sebuah Eksplorasi Kritis. Jakarta: Pustaka Surya Daun, 2012.

Sanders, J. A. “Hermeneutics” dalam G. A. Buttrick (ed.), IDBSup (Nashville: Abingdon Press, 1976.

Santoja, Jakub. “Metode Exegese Narasi” dalam Majalah Gema Duta Wacana No. 41. Yogyakarta: Universitas Kristen Duta Wacana, 1991.

Singgih, E. Gerith. “Apa dan Mengapa Exegese Narasi?” dalam Majalah Gema Duta Wacana No. 45. Yogyakarta: Universitas Kristen Duta Wacana, 1993.

____________. “Menuju Hermenutika Kontekstual Indonesia” dalam Forum Biblika No 16. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2004.

____________. Berteolgi dalam Konteks. Yogyakarta-Jakarta: Kanisius-BPK Gunug Mulia, 2000.

Sipahutar, Roy Charly HP. "Dialog Studi Ritual Dengan Hermeneutika Tekstual: Suatu Alternatif Berteologi Kontekstual Di Indonesia." Theologia in Loco 5, no. 1 (2023): 48-67.

Suharto, Ugi. "Apakah Al-Qur'an Memerlukan Hermeneutika?." Tarjih: Jurnal Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam 6, no. 1 (2003): 20-31.

Sumaryono, E. Heremeneutik: Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1999.

Tangahu, Deybi Agustin. "Hermeneutika Dalam Studi Alquran." Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin Dan Filsafat 13, no. 2 (2017): 257-286.

Thiselton, Anthony C. Two Horizons: New Testament Hermeneutics and Philosophy Description. Michigan: Grand Rapids-Eerdmans, 1980.

Downloads

Published

28.12.2024

How to Cite

Pamantung, Salmon. 2024. “Hermeneutika Kontekstual: Sebuah Dialektika Sudut Pandang Penafsir Dan Teks Dalam Memahami Kitab Suci”. KURIOS 10 (3):614-25. https://doi.org/10.30995/kur.v10i3.1226.

Issue

Section

Articles