Konstruksi teologis-pedagogis moderasi beragama: Upaya pendidikan tinggi teologi mendorong moderasi di era digital

Authors

DOI:

https://doi.org/10.30995/kur.v10i3.1154

Keywords:

digital literacy; interfaith dialogue; religious moderation; STT GKE; theological higher education; theological-pedagogical construction; dialog antaragama; konstruksi teologis-pedagogis; literasi digital; moderasi beragama; pendidikan tinggi teologi

Abstract

This research raises the issue of the challenges of implementing religious moderation in theological higher education in the digital era, with the locus of the Theological College of the Kalimantan Evangelical Church (STT GKE) in Banjarmasin. The research aims to explore how STT GKE implements and promotes religious moderation through curriculum and student activities, taking into account the challenges and opportunities of the digital era. The method used was a qualitative approach with a case study, using in-depth interviews and document analysis. The results showed that STT GKE has integrated the values of religious moderation into the curriculum, student activities, and interfaith collaboration, although it still faces challenges in implementation in the digital era. Finally, this study concludes that theological higher education, such as STT GKE, can play an important role in shaping a generation of religious leaders who are ready to promote moderation in an increasingly digitally connected world. We recommend increased investment in digital capacity building and closer collaboration between theological higher education institutions and interfaith communities to strengthen networks of tolerance and mutual understanding in the digital age.

 

Abstrak

Penelitian ini mengangkat masalah tantangan implementasi moderasi beragama di pendidikan tinggi teologi dalam era digital, dengan lokus Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis (STT GKE) di Banjarmasin. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi bagaimana STT GKE mengimplementasikan dan mempromosikan moderasi beragama melalui kurikulum dan kegiatan mahasiswa, dengan memperhatikan tantangan dan peluang era digital. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, menggunakan wawancara mendalam dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STT GKE telah mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama ke dalam kurikulum, kegiatan mahasiswa, dan kolaborasi lintas agama, meskipun masih menghadapi tantangan dalam implementasi di era digital. Akhirnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan tinggi teologi, seperti STT GKE, dapat memainkan peran penting dalam membentuk generasi pemimpin agama yang siap mempromosikan moderasi dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital. Kami merekomendasikan peningkatan investasi dalam pengembangan kapasitas digital dan kolaborasi yang lebih erat antara institusi pendidikan tinggi teologi dengan komunitas lintas agama untuk memperkuat jaringan toleransi dan pemahaman bersama di era digital.

References

al-Fikri, Muchsin, Tatang Sudrajat, dan Witri Cahyati. “The Role of Higher Education in the Religion of the Religious Moderation Program” 456, no. Bicmst (2020): 254–56. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201021.061.

Djazilan, Muhammad Sukron, dan Akhwani Akhwani. “Pengembangan Karakter Religius di Masa Pandemi Bagi Siswa Sekolah Dasar.” SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2021 1, no. 1 (25 Januari 2022): 192–200. https://doi.org/10.33086/snpm.v1i1.800.

Elvinaro, Qintannajmia, dan Dede Syarif. “Generasi Milenial dan Moderasi Beragama: Promosi Moderasi Beragama oleh Peace Generation di Media Sosial.” JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 11, no. 2 (6 Februari 2022): 195–218. https://doi.org/10.15575/jispo.v11i2.14411.

GKE, Senat STT. Statuta STT GKE. Banjarmasin: UPI STT GKE, 2020.

Halik A. “Layanan Bimbingan Literasi Media Upaya Meningkatkan Berpikir Kritis Mahasiswa.” Jurnal Eduscience 8, no. 1 (2021): 1–11.

Hermawati, Rina, Caroline Paskarina, dan Nunung Runiawati. “Toleransi Antar Umat Beragama di Kota Bandung.” Umbara 1, no. 2 (23 Maret 2017). https://doi.org/10.24198/umbara.v1i2.10341.

Jumhur, dan Wasilah. “Constitute-Based Religious Moderation Education : Studies on the Qadariyah wa Naqsabandiyah Thariqah in Islamic Boarding School.” Al-Hayat: Journal of Islamic Education (AJIE) 7, no. 2 (2023).

Kawangung, Yudhi. “Religious moderation discourse in plurality of social harmony in Indonesia.” International journal of social sciences and humanities 3, no. 1 (2019): 160–70. https://doi.org/10.29332/ijssh.v3n1.277.

Liboro, Renato M. “Community-Level Interventions for Reconciling Conflicting Religious and Sexual Domains in Identity Incongruity.” Journal of Religion and Health 54, no. 4 (15 Agustus 2015): 1206–20. https://doi.org/10.1007/s10943-014-9845-z.

Mundakir, Akhmad. “Moderasi Beragama di Tengah Cyber-Religion dan COVID-19: (Studi terhadap Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus).” Fikrah 9, no. 1 (2021): 165. https://doi.org/10.21043/fikrah.v9i1.9139.

PPIM UIN Jakarta. “Kebinekaan di Menara Gading: Toleransi Beragama di Perguruan Tinggi.” Ppim.Uinjkt.Ac.Id, 2021, 1–11. https://ppim.uinjkt.ac.id/wp-content/uploads/2021/03/Final_Ringkasan-Eksekutif-Kebinekaan-di-Menara-Gading.pdf.

Ramadhani, Asria, dan Muthia Umi Setyoningrum. “PENGUATAN NILAI MODERASI BERAGAMA MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 7 SAMARINDA.” AT-TA’DIB: JURNAL ILMIAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 4, no. 2 (25 Juni 2023): 76–89. https://doi.org/10.47498/tadib.v15i1.1802.

Samuel, Samuel, dan Esther Epin Tumonglo. “Toleransi: Peran Tokoh Agama sebagai Perekat Kerukunan Umat Beragama.” Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama 3, no. 1 (30 Maret 2023): 81. https://doi.org/10.22373/arj.v3i1.14734.

Setiawan, Cucu, Muhtar Solihin, Maulani Maulani, dan Abdul Wasik. “Aktualisasi Tasawuf Psikoterapi dalam Menangkal Radikalisme Agama.” Intizar 28, no. 2 (18 Desember 2022): 94–101. https://doi.org/10.19109/intizar.v28i2.14293.

Sopian, Asep, dan Mad Ali. “Intoleransi Melalui Workshop Penerjemahan Nash Keagamaan Bagi Para Da ’ I Di Kabupaten Subang” 1, no. 2 (2019): 319–36.

Suharto, Toto. “Indonesianisasi Islam: Penguatan Islam Moderat dalam Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia.” Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 17, no. 1 (24 Mei 2017): 155. https://doi.org/10.21154/altahrir.v17i1.803.

Tarrapa, Setrianto. “Implementasi pendidikan agama Kristen yang relevan dalam masyarakat majemuk sebagai dimensi misi gereja.” Kurios 7, no. 2 (2021): 392–403. https://doi.org/10.30995/kur.v7i2.308.

Virga, Rika Lusri, dan Niken Puspitasari. “MODEL KOMUNIKASI ANTAR UMAT BERAGAMA DI ERA DIGITAL DALAM MENCIPTAKAN KERUKUNAN BANGSA (Studi Pada Masyarakat Muslim Mayoritas – Minoritas di daerah Sleman-DIY dan Sintang-KalBar).” Profetik: Jurnal Komunikasi 12, no. 2 (25 Maret 2020): 291. https://doi.org/10.14421/pjk.v12i2.1664.

Downloads

Published

31.12.2024

How to Cite

Undas, Happy Seviana, Idrus Sasirais, and Sudianto. 2024. “Konstruksi Teologis-Pedagogis Moderasi Beragama: Upaya Pendidikan Tinggi Teologi Mendorong Moderasi Di Era Digital”. KURIOS 10 (3):696-706. https://doi.org/10.30995/kur.v10i3.1154.

Issue

Section

Articles